Legenda Timun Mas
Mbok Roro namanya, dia seorang janda yang menginginkan seseorang anak supaya dapat membantunya bekerja.
Suatu hari beliau didatangi sang raksasa yg ingin memberi seorang anak menggunakan syarat apabila anak itu berusia 14 tahun wajib diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.
Mbok Roro pun putusan bulat. Super besar memberinya biji mentimun supaya ditanam dan dirawat sesudah dua minggu diantara buah ketimun yg ditanamnya ada satu yang paling besar serta berkilau seperti emas.
Lalu Mbok Roro membelah buah itu menggunakan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi rupawan yang diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa buat menagih janji Mbok Roro amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, sebab semakin dewasa,semakin enak buat disantap, super besar pun sepakat.
Mbok Roro pun semakin sayang pada timun emas, setiap kali dia teringat akan janjinya kepada super besar, dia menjadi cemas serta sedih.
Suatu malam mbok Roro bermimpi, supaya anaknya selamat ia wajib menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya dia langsung pulang. Pada Gunung Gundul ia bertemu seseorang petapa yang memberinya 4 butir bungkusan mungil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,serta terasi sebagai penangkal.
Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi pada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.
Paginya super besar datang lagi buat menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang oleh Mbok Roro.
Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.
Sungguh ajaib, hutan sebagai ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya akan tetapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yg sangat tinggi dan tajam.
Menggunakan kaki yg berdarah-darah super besar terus mengejar. Timun emaspun membuka bungkusan garam dan ditaburkannya.
Seketika hutanpun sebagai lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.
Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun meninggal.
Dan Timun Mas sekarang hidup tenang beserta Mbok Roro.
Suatu hari beliau didatangi sang raksasa yg ingin memberi seorang anak menggunakan syarat apabila anak itu berusia 14 tahun wajib diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.
Mbok Roro pun putusan bulat. Super besar memberinya biji mentimun supaya ditanam dan dirawat sesudah dua minggu diantara buah ketimun yg ditanamnya ada satu yang paling besar serta berkilau seperti emas.
Lalu Mbok Roro membelah buah itu menggunakan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi rupawan yang diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa buat menagih janji Mbok Roro amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, sebab semakin dewasa,semakin enak buat disantap, super besar pun sepakat.
Mbok Roro pun semakin sayang pada timun emas, setiap kali dia teringat akan janjinya kepada super besar, dia menjadi cemas serta sedih.
Suatu malam mbok Roro bermimpi, supaya anaknya selamat ia wajib menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya dia langsung pulang. Pada Gunung Gundul ia bertemu seseorang petapa yang memberinya 4 butir bungkusan mungil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,serta terasi sebagai penangkal.
Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi pada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.
Paginya super besar datang lagi buat menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang oleh Mbok Roro.
Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.
Sungguh ajaib, hutan sebagai ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya akan tetapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yg sangat tinggi dan tajam.
Menggunakan kaki yg berdarah-darah super besar terus mengejar. Timun emaspun membuka bungkusan garam dan ditaburkannya.
Seketika hutanpun sebagai lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.
Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun meninggal.
Dan Timun Mas sekarang hidup tenang beserta Mbok Roro.